ANALISIS STILISTIKA LAGU BALI YANG BERJUDUL “TUAK ADALAH NYAWA” OLEH MASAKEPUNG BAND
Abstract
Sebuah karya sastra tidak akan terlepas dari unsur stilistika, stilistika merupakan studi linguistik yang mengkaji tentang aspek ‘gaya’ atau style di dalam karya sastra dengan menggunakan medium bahasa sebagai media telaahnya. Lagu yang berjudul “Tuak adalah Nyawa” dikategorikan lagu yang populer dikalangan masyarakat terutama dikalangan remaja, hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengkaji unsur-unsur stilistika dan amanat yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik kepustakaan sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan penyajian data hasil analisis dari sekumpulan data-data yang dirangkai secara kausalitas di sajikan secara informal, dengan narasi, deskripsi kata-kata, dan ungkapan-ungkapan yang sesuai dengan karakteristik dan jenis penelitian ini yang bersifat kualitatif, deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menemukan unsur-unsur stilistika yang terdapat dalam lirik lagu “Tuak adalah Nyawa”adalah sebagai berikut :1) Fonologi yang mencakup aliterasi (pengulangan bunyi konsonan) dan rima identik (pengulangan kata yang sama), 2) Leksikal lebih banyak menggunakan makna denotatif, 3) Gramatikal meliputi pengacuan (reference), penyulihan (subtitution), pelesapan (ellipsis), 4) Retorika mencakup majas metafora, majas personifikasi , citraan gerak (movement imagery) , citraan visual (penglihatan), citraan pendengaran (auditory imagery) dan repetisi. Amanat atau pesan yang diungkapan dalam lirik lagu “Tuak adalah Nyawa” yaitu :1) Pengarang mengungkapkan secara langsung dalam kutipan lagunya bahwa orang yang suka minum tuak (minuman khas orang Bali), bukanlah perkumpulan orang-orang yang ingin membuat onar atau keributan namun hanya ingin menghibur diri dan sebagai alasan untuk berkumpul dengan teman-temannya, 2) Untuk para remaja maupun kaum muda supaya bisa mengendalikan pikirannya untuk tidak mencoba atau tidak ikut minum tuak karena akan berdampak sangat buruk baik bagi kesehatan fisik maupun mental.
References
Satoto, Soediro. 1995. Stilistika. Surakarta: STSI Press.
http://tasliati.blogspot.co.id/2011/12/stilistika-dan-unsur-unsurnya.html
Aminnuddin. 1997. Stilistika, Pengantar Memahami Karya Sastra. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodelogi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Nurhayati. 2008. Teori dan Aplikasi Stilistik. Penerbit Unsri.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika, Kajian Puitika Bahasa, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. \
Tarigan, HG. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Wellek, R dan Warren, A. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.