Sesayut Pancoran Pada Ngusabha Dalem Di Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem

Laporan Penelitian Sesayut Pancoran Pada Ngusabha Dalem Di Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem

  • I Gede Sugiarka
  • I Ketut Dani Budiantara
Keywords: Sesayut Pancoran, Ngusabha Dalem.

Abstract

Proses pelaksanaan upacara yadnya selalu mempergunakan sarana-sarana pendukung. Salah satu sarana yang digunakan adalah banten. Banten Sesayut Pancoran pada Usabha Dalem merupakan banten yang jarang dipergunakan, tetapi penting karena masyarakat tidak mengetahui dan memahami bentuk, fungsi dan makna yang dikandungnya. Untuk itu perlu dikaji bentuk, fungsi dan makna banten Sesayut Pancoran pada Usabha Dalem yang nantinya masyarakat Hindu di Desa Pakraman Seraya menjadi paham.

Rumusan masalah yang diperoleh dari latar belakang tersebut sebagai berikut. (1) Bagaimana bentuk Sesayut Pancoran  pada Usabha Dalem di Desa Pakraman Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem? (2) Apa Fungsi Sesayut Pancoran  pada Usabha Dalem di Desa Pakraman Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem? (3) Apa Makna  Sesayut Pancoran pada Usabha Dalem di Desa Pakraman Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem?.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode yang digunakan adalah metode pendekatan subjek penelitian dengan menggunakan metode pendekatan empiris, metode penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, jenis data yang dipakai adalah data kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan pencatatan dokumen. Setelah data terkumpul dilakukan analisa data melalui metode deskriptif dengan teknik induksi dan argumentasi.

Adapun hasil penelitian yang diperoleh, yaitu: (1) Bentuk Sesayut Pancoran pada Ngusabha Dalem di Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangsem, Kabupaten Karangsem adalah susunan banten yang terdiri atas: dulang, alas sesayuttumpeng, telur ayam, galan (belayag), kelampet, kacang saurburatwangijajan, buah-buahan, dan sampiyan nagasari, (2) Fungsi Sesayut Pancoran pada Ngusabha Dalem di Desa Pakraman Seraya, meliputi: fungsi religius, fungsi pendidikan, fungsi sosial ekonomi dan fungsi penyucian, (3) Makna Sesayut Pancoran pada Ngusabha Dalem di Desa Pakraman Seraya adalah sebagai anugrah, wujud sembah bhakti dan sthana Sang Hyang Widhi beserta manifestasi-Nya dalam memberikan pancaran anugerah untuk membersihkan diri dari pengaruh Sad Ripu dan untuk meleburkan segala kekotoran (mala) yang ada di bumi maupun dalam diri manusia yang muncul dari  pikiran, perkataan, dan tingkah laku (Tri Kaya Parisudha) yang dapat mengakibatkan suatu penderitaan dalam hidup.

References

Bangli, IB Putu. 2004. Agama Tirtha dan Upakara. Surabaya: Paramita.

Bidja, I Made. 2011. Yadnya. Denpasar: Gandapura.

Budha Gautama, Wayan dan Ni Wayan Sariani. 2009. Kamus Bahasa Bali (Bali-Indonesia). Surabaya: Paramita.

Dunia. 2008. Nama-Nama Sesayut. Surabaya: Paramita.

Dwija, I Wayan. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura.

Kadjeng, I Nyoman, dkk. 2001. Sarasamuccaya. Denpasar: Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana kehidupan beragama.

Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora. Yogyakarta: Paradigma.

Ketek Dwipayogi, Ida Pandita Mpu. 2004. Dasar Kepemangkuan Sangkul Putih (Jro Gede/Pinandita) dan Mpu Lutuk Panca Yadnya. Buleleng: Griya Pana Sangkyamuni.

Lali Yogantara, I Wayan. 2010. Materi Kuliah Ilmu Perbandingan Agama. Amlapura: Sekolah Tinggi dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Amlapura.
Pidada Manuaba, Ida Made. Memahami Konsep Tri Kerangka Dasar Agama Hindu sebagai Orientasi Pelaksanaan Ajaran Agama Hindu di Bali. Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan. Juli 2013 (2) : 118. Amlapura: Lembaga Penjamin Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura.

Pudja, G. 2005. Bhagavadgita (Pancama Veda). Surabaya: Paramita.

Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Seken, I Ketut. 2011. Acara Agama Hindu. Denpasar: Pelawa Sari.

. 2011. Laporan Penelitian Upacara Usabha Daa di Desa Adat Sibetan. Amlapura: Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Sri Arwati, Ni Made. 2005. Bentuk, Fungsi dan Makna Upakara Piodalan. Denpasar: CV. Kayu Mas.

. 2007. Upacara Ngusabha. Denpasar: Upasada Sastra.
Subagyo, P. Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarsana, Ida Bagus Putu. 2010. Himpunan Tetandingan Upakara Yadnya. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Badung: Alpabeta.

Suryasin, Ida Ayu Putu. 2004. Melangkah ke Arah Persiapan Upacara-upacara Yadnya. Surabaya: Paramita.

Supartha, Ngurah. 2001. Upacara Ngusabha Desa. Denpasar: Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana kehidupan beragama.

Tim Penyusun. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pelajaran Agama Hindu SLTP Kelas I. Surabaya: Paramita.

Tim Penyusun. 2004. Kewarganegaraan Kelas X. Jakarta: Cempaka Putih.

Tim Penyusun. 2005. Kamus Istilah Agama Hindu. Denpasar: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali.

Tim Penyusun. 2010. Widya Santi Agama Hindu untuk SMP Kelas IX. Denpasar: Pustaka Tarukan Agung.

Tim Penyusun. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI.

Usman dan Akbar. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara.

Wiana, I Ketut. 2001. Makna Upacara Yajna dalam Agama Hindu I. Surabaya: Paramita.

Wijayananda, Mpu Jaya. 2003. Tetandingan Lan Sorohan Banten. Surabaya: Paramita.

. 2004. Makna Filosofi Upacara dan Upakara. Surabaya: Paramita.

Zoetmulder, P.J. 1995. Kamus Bahasa Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Zuriah, N. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Published
2022-07-17
How to Cite
Sugiarka, I. G., & Budiantara, I. K. D. (2022). Sesayut Pancoran Pada Ngusabha Dalem Di Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem. Lampuhyang, 13(2), 11-28. https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v13i2.308
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)