Metode Membaca Tanpa Mengeja sebagai Metode Pembelajaran Bahasa bagi Anak Berkebutuhan Khusus Disleksia

Metode Membaca Tanpa Mengeja sebagai Metode Pembelajaran Bahasa bagi Anak Berkebutuhan Khusus Disleksia

  • Sang Ayu Putu Nilayani stkip agama hindu amlapura
  • I Gusti Ayu Adi Rahayuni STKIP Agama Hindu Amlapura
Keywords: Membaca Tanpa Mengeja bagi Anak Disleksia

Abstract

Makalah ini membahas tentang metode Membaca Tanpa Mengeja sebagai metode pembelajaran bahasa bagi anak berkebutuhan khusus disleksia. Metode membaca tanpa mengeja ini adalah suatu metode membaca tanpa memperkenalkan huruf dan bunyi tetapi langsung memperkenalkan suku kata menjadi kata dengan cara pembelajarann diulang-ulang dan bertahap. Disleksia merupakan suatu gangguan belajar pada anak-anak yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, penggunaan metode tanpa mengeja untuk anak berkebutuhan khusus disleksia ini dirasa cukup tepat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa melalui metode membaca tanpa mngeja, kemampuan membaca anak berkebutuhan khusus disleksia mengalami peningkatan. Permasalahan pada makalah ini adalah mengenai bagaimanakah metode membaca tanpa mengeja, serta bagaimana penggunaan metode  Membaca Tanpa Mengeja sebagai metode pembelajaran bahasa bagi anak berkebutuhan khusus disleksia. Tujuan makalah ini sesuai dengan permasalahan. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan mengenai membaca tanpa mengeja dan mengenai anak berkebutuhan khusus disleksia. Makalah ini juga diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pembaca dalam menangani permasalahan membaca, menulis, mengeja, dan berbicara pada anak disleksia. Metode membaca tanpa mengeja untuk anak disleksia diawali dengan mengenalkan suku kata per suku kata. Anak dilarang keras diajarkan mengeja. Setelah anak disleksia mampu membaca, anak baru boleh dikenalkan dengan huruf. Penggunaan metode ini dikarenakan anak berkebutuhan khusus disleksia mengalami beberapa masalah, seperti kesulitan membedakan huruf dan bunyi, kesulitan mengingat kata atau huruf yang berurutan, serta kesulitan memahami tata bahasa.

References

-Abdurrahman. 2012. Anak Berkesulitan Belajar, Teori, Diagnosis dan Mediasi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
-Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
-Jamaris. 2014. Kesulitan Belajar, Perspektif, Asesmen dan Penanggulanganya. Bogor: PT Ghalia Indonesia.
-Noviana, Intan. 2009. Revolusi Belajar Membaca : Belajar Membaca Tanpa Mengeja buku 1. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
-Putranto, Bambang. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: DIVA Press.
-Tarigan, H.G. 2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Published
2022-07-17
How to Cite
Nilayani, S., & Adi Rahayuni, I. G. (2022). Metode Membaca Tanpa Mengeja sebagai Metode Pembelajaran Bahasa bagi Anak Berkebutuhan Khusus Disleksia. Lampuhyang, 13(2), 84-94. Retrieved from https://e-journal.stkip-amlapura.ac.id/index.php/jurnallampuhyang/article/view/312
Section
Articles