Pengaruh Pendekatan Starter Eksperimen (PSE) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA Siswa SD

  • Ni Ketut Erna Muliastrini stkip agama hindu amlapura
Keywords: pendekatan starter eksperimen, keterampilan proses sains, hasil belajar IPA

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pendekatan starter eksperimen dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V pada Gugus I SD Negeri di Kecamatan Abang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan MANOVA, dapat diambil simpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pendekatan starter eksperimen dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung.

References

Aktamış, H. & Ergin, Ö. 2007. “Investigating The Relationship Between Science Process Skills And Scientific Creativity”. Hacettepe University Journal of Education, 33, 11-23.
Anderson, L.W. and David R. Krathwohl (eds.). 2001. A Taxonomy for Learning and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.United States: Addison Wesley Longman, Inc.
Arends, R. I. 2004. Learning to Teach. Sixth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisis Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Bloom, B.S., etc. 1977. Hanbook on Formative and Sumative Evaluation of Student Learning. New York: McGraw-Hill Book Co.
Budimansyah. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: Grenesindo.
Carin, A.A & Sund, R.B. 1993. Teaching Science Through Discovery. Ohio: Charles S. Merril Publisher.
Collette, A.T and Eugene L. Chiappett. 1994. Science Intructionmin the Midle and Secondary School. Ney York: Macmillan Publishing Company.
Dahar, R.W. 1985. Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau dari Segi Pengembangan Keterampilan Proses Sains (Suatu Studi Eluminatif Tentang Proses Belajar Mengajar Sains di Kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar). Disertasi Doktor. Bandung: FBS IKIP Bandung.
Depdiknas. 2008.“Pengembangan Model Pembelajaran tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur”. Makalah. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
---------. 2004a. Model Pembelajaran Terpadu IPA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional. Pusat Kurikulum.
----------. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renika Cipta.
Drost, J. 2001. Sekolah Mengajar atau Mendidik. Yogyakarta: Kanisius. http://www.google.co.id/search?q=pendidikan+di+era+globalisasi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
Dryden, G and Jeanette Voss. 1999. ”The Learning Revolution: to Change the Way the World Learn”, the Learning Web, Torrence, USA, http://www.thelearningweb.net.
Gagne, R. M and Leslie J. Briggs. 1979. Principles of Instructional Design. Second edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Galloway, C. 1976. Psyhology for Learning and Teaching. New York: Mc Graw-Hill Book Co.
Istyadji, M. 2007. Penerapan Paduan Model Pembelajaran Siklus belajar dengan Kooperatif GI Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan hasil Belajar Siswa SMA. Tesis (tidak diterbitkan). PPS Universitas Negeri Malang.
Jalal, F. 2006. ”Peran PPPG dalam Memfasilitasi Peningkatan Mutu pendidikan dan Tenaga kependidikan dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Makalah Disampaikan pada rapat Koordinasi 12 PPPG. Jakarta.
Joyce, B. and Weil M. 1996. Models of Teaching. Fifth Edition. Boston: Allyn Bacon.
Kardi, S. dan Muhammad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press-UNESA.
Karsli, F. dan Şahin, Ç. 2009. “Developing worksheet based on science process skills: Factors affecting solubility”. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1 (Jun., 2009): Copyright (C) 2009 HKIEd APFSLT. Volume 10, Issue 1, Article 15 (Jun., 2009).
Lasmawan, I W. 1997. Pengembangan Model Belajar Cooperative Learning dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Tesis. IKIP Bandung. Karya Tidak Diterbitkan.
Leahey, T. H. & Harris, Richard J. (1985). Human Learning. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Marhaeni, A.A. I. N. 2006. Student-Centered Learning di Perguruan Tinggi: Konsep dan Implementasi pada Bidang Ekonomi. Makalah. Disampaikan pada Lokakarya di Fakultas Ekonomi Unud Denpasar. Tanggal 25 Nopember 2006. Undiksha.
Miarso, Y. 2008. ”Pengembangan Terkini Sistem Pendidikan dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi” Makalah. Disampaikan dalam Semiloka Pengajaran dan Program Magang, Departemen Ilmu Hubungan Internasional, FISIP-UI, 2 Mei 2008.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rustaman, N. 2002. Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains. Makalah Bahan Piloting Biologi. Tidak dipublikasikan. FMIPA UPI.
Schoenher J. 1996b. Buku Panduan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Profesional Guru dan Tutor. Denpasar: Konsultan PEQIP.
Semiawan, C.R. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.
Soekamto, T. 2007. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Soetradjo. 2008. Proses Belajar mengajar dengan Pendekatan Keterampilan Proses. Surabaya: SIC.
Suastra, I. W. 2009a. Pembelajaran Sains Terkini. Mendekatkan Siswa dengan Lingkungan Alamiah dan Sosial Budayanya. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Subagia, I. W, dkk. 2003a. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Sekolah Dasar dengan Pendekatan Starter Eksperimen (PSE) (Suatu Studi Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar). Laporan Penelitian. IKIP Negeri Singaraja.
Subamia, I D.P. 2008. Analisis Dokumen Dan Praktek Pembelajaran Sains di Kelas 4 SD 3 Banjar Jawa Singaraja Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009. Laporan Hasil Observasi Sekolah.
Sudrajat, A. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. http://smacepiring.wordpress.com/
Sujarwo. 2007. “Reorientasi Pengembangan Pendidikan di Era Global”. http://www.google.co.id/search?q=pendidikan+di+era+globalisasi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a.
Trilling, B. and Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education Reform in the Knowledge Age. Educational Technology May-June 1999. Hlm. 5-18.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Depdiknas.
Wartawan, Putu Gede. 2005. “Pengaruh Model Pembelajaran PSE (Pendekatan Starter Eksperimen) Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar”. Tesis. PPs. IKIP Negeri Singaraja.
Wasis, dkk. 2002. Beberapa Model Pembelajaran dan Strategi Belajar Dalam Pembelajaran IPA Fisika. Jakarta: Depdiknas.
Zamroni. 2000. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Published
2023-01-01
How to Cite
Muliastrini, N. K. E. (2023). Pengaruh Pendekatan Starter Eksperimen (PSE) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA Siswa SD. LAMPUHYANG, 14(1), 144-159. https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v14i1.336
Section
Articles