Gaguritan Dharma Prawretti (Kajian Struktur, Nilai dan Fungsi)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis struktur forma, 2) mengkaji nilai-nilai dan 3) mengetahui fungsi Gaguritan Dharma Prawretti dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian sastra yang dikaji dengan metode kualitatif dan formal. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan mimesis dan mitopoik. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara pencatatan dokumen dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode pengolahan data secara induktif dengan teknik Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka disimpulkan sebagai berikut. Struktur Forma dalam Gaguritan Dharma Prawretti, meliputi: (1) Ragam Bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa Bali terdiri atas Basa Alus Singgih, Basa Alus Sor, Basa Alus Mider Dan Basa Andap, bahasa Kawi dan Bahasa Sansekerta; (2) Gaya Bahasa yang digunakan adalah paribasa Bali berupa sesawangan; serta (3) Kode Sastra yang membentuk Gaguritan Dharma Prawretti adalah sejumlah 306 bait pupuh, yang meliputi Pupuh Pucung, Ginanti, Ginada, Sinom, Durma, Adri, Pangkur, Kumambang dan Semrandana. Dalam Gaguritan Dharma Prawretti terdapat nilai yang terkandung, meliputi: (1) Nilai Pendidikan Susila/Etika yaitu Dasa Sila (Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata), Catur Prawretti, Sadripu, Dharma Tattwa, Dewi Sampat dan Asuri Sampat; (2) Nilai Sosial yaitu Catur Warna, Catur Paramita, Tri Parartha Tatwa, dan Catur Guru; (3) Nilai Religius yaitu Tri Sandya, Panca Sembah, dan Widhi Tattwa. Fungsi Gaguritan Dharma Prawretti ada tiga yaitu: (1) Fungsi pendidikan etika/susila; (2) Fungsi Sosial; (3) Fungsi Religius.
References
Ernawati. 2011. “Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Gaguritan Brayut”. (Skripsi Tidak Diterbitkan). STKIP Agama Hindu Amlapura.
Hardaniwati. 2003. Kamus Sastra. Bandung: Angkasa
Maharani, Bintang. 2012. “Padalingsa Pupuh”. (Online). http://bintangbee.blogspot.co.id/2012/padalingsa-pupuh
Padang, Ida Bagus Nengah. 2011. “Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguri tan Datta Candra Bhanu”. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura.
Pradopo Djoko, Rachmat. 1990. Kamus Kawi-Indonesia. Denpasar: CV Kecak
Sainin, K.M. 2013. “Kebudayaan Karya Sastra”. Dalam: http://grms.multiply.com/2014/10/26/Kebudayaan-Karya-Sastra .
Simpen AB, Wayan. 2010. Basita Paribasa. Denpasar: PT. Upada Sastra
Subagyo, P.J. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukmawati, dkk. Pembentukan Karakter Berbasis Keteladanan Guru dan Pembiasaan Murid SIT AL Biruni Jipang Kota Makasar. Education and Human Development Journal. 2020 5(1): 95. Surabaya: Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Tinggen, Nengah. 1994. Aneka Rupa Paribasa Bali. Singaraja: Rhika Dewata
Yadnya, I.B.P. 2009. Gaguritan Lawar Pawuan Analisis Struktur dan Nilai Pendidikan. Denpasar: IHDN Negeri. (Skripsi tidak diterbitkan)
Yunus, Ahmad dkk. 1990. Kajian Analisis Hikayat Budhistihara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Zaidan, Abdul Rozak, dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
Zoetmulder, P.J. 1995. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2023 LAMPUHYANG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.