Ratu Ayu (Rangda) Dan Ratu Gede Barong : Proses Pembuatan, Ngrehang, Napak Pertiwi Dalam Sakralisasi Desa Adat Angantelu Kajian Sastra Hindu Bali
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk ingin menelusuri kembali secara lebih mendalam ngrehang Barong dan Rangda secara khusus penelitian ini bertujuan ingin mendeskripsikan, menginterpretasikan dan memberi penjelasan terhadap permasalahan yang diajukan. Penelitian ini menggunakan teori sastra. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi pustaka mendalam terhadap informan. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah : pertama, proses pembuatan barong rangda dan rangda setelah prosesi itu bahan tapel tersebut dibawa pulang dan secara niskala sudah memutus hubungan dengan tempat dimana potongan kayu itu didapat sehingga kelak di kemudian hari tidak ada keharusan nangkilang tapakan. Kedua, Barong rangda dan Rangda, sebagai sarana ngrehang atau napak pertiwi
References
Lévi-Strauss, Claude. The jealous potter. University of Chicago Press, 1988.
Rahmatillah, Indah Masita. "Istilah-Istilah Dalam Upacara Mitoni Pada Masyarakat Jawa Di Desa Susandi, I. Made Ari. "EKSISTENSI BARONG DAN RANGDA (EKSPLORASI TEOLOGI HINDU)." PANGKAJA: JURNAL AGAMA HINDU 24.2 (2021): 221-229.
Segara, Nyoman Yoga. 2000. Mengenal Barong dan Rangda. Surabaya : Paramita.
Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat seni. Bandung: Penerbit ITB.
Wirawan, Komang Indra. "Liturgi sakralisasi Barong-Rangda: Eksplorasi teo-filosofis estetik mistik Bali." MUDRA Jurnal Seni Budaya 34.3 (2019): 417-427.
Copyright (c) 2024 Lampuhyang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.