Keberadaan Panca Aksara, Dasa Aksara Dalam Aksara Bali Persepektif Antropologi Budaya
Abstract
Penelitian ini menganalisis keberadaan Panca Aksara dan Dasa Aksara dalam Aksara Bali dari perspektif antropologi budaya. Panca Aksara (a, i, u, e, o) dan Dasa Aksara (ka, ca, ta, pa, ya, wa, sha, sa, ha, nga) merupakan huruf-huruf dasar yang membentuk sistem tulisan bahasa Bali. Dalam konteks antropologi budaya, aksara Bali tidak hanya dianggap sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol-simbol yang mengandung makna kultural dan spiritual yang dalam dalam kehidupan masyarakat Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya untuk menjelaskan bagaimana Panca Aksara dan Dasa Aksara tercermin dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat Bali, termasuk dalam simbolisme, mitologi, praktik keagamaan, dan tradisi kebudayaan. Analisis ini juga melibatkan konsep-konsep seperti identitas budaya, ritual, dan pengetahuan lokal untuk memahami peran serta makna dari aksara-aksara ini dalam konteks budaya masyarakat Bali.
References
Geertz, Hildred. The Life of a Balinese Temple: Artistry, Imagination, and History in a Peasant Village. University of Hawaii Press, 2004.
Hinzler, I Wayan. An Introduction to Balinese Literature. KITLV Press, 2009.
Picard, Michel. Balinese Religion and Indonesian Identity. KITLV Press, 2003.
Ramstedt, Martin. Balinese Character: A Photographic Analysis. Oxford University Press, 2013.
Schulte Nordholt, Henk Schulte. The Spell of Power: A History of Balinese Politics, 1650-1940. KITLV Press, 1996.
Stuart-Fox, David J. Pura Besakih: Temple, Religion and Society in Bali. KITLV Press, 2002.
https://jurusapuh.com/dasa-aksara-sebagai-sumber-kekuatan/
Copyright (c) 2024 Lampuhyang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.