STRATEGI PEMERTAHANAN BENTUK LEKSIKAL NUMERALIA BAHASA BALI
Abstract
ABSTRAK
Bahasa Bali merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Bali. Kita ketahui bersama bahwa bahasa merupakan jati diri pemiliknya (Seloka, 2006: 6). Artinya, bahasa Bali merupakan jati diri dari masyarakat Bali. Oleh karena itu, eksistensi bahasa Bali merupakan “harta” yang patut untuk dipertahankan. Namun, kenyataannya sekarang bahasa Bali sedikit demi sedikit telah mulai digeser keberadaannya oleh pengaruh bahasa lain. Buktinya adalah generasi muda Bali sekarang nampaknya mulai tidak memperhatikan bahasa Ibu mereka. Sebagian besar generasi muda tidak mengetahui apa arti kata telung benang, selikur, sasur, selaé dan yang lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bentuk leksikal numeralia dalam bahasa Bali dan strategi pemertahanan bentuk leksikal numeralia dalam bahasa Bali.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan empiris. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pendidik (guru dan dosen) bahasa Bali, dan para pemerhati bahasa Bali. Kemudian, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan studi kepustakaan dengan teknis analisis data melalui reduksi, klasifikasi, display, dan interpretasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dalam bahasa Bali terdapat bentuk-bentuk leksika numeralia mulai dari tingkat satuan, puluhan, ratusan, ribuan, sampai pada tingkat pecahan yang paling tinggi. Masing-masing bentuk memiliki nama atau sebutan tersendiri. Kedua, berdasarkan hasil wawancara, teridentifikasi adanya dua strategi yang efektif untuk diterapkan dalam mempertahankan bahasa Bali. Strategi tersebut adalah pembiasaan penggunaan bahasa Bali dalam situasi formal di Bali dan pembiasaan untuk menggunakan bentuk leksika numeralia dalam bahasa Bali pada komunikasi yang terjadi di rumah.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti merumuskan beberapa saran, di antaranya, untuk pemerintah diharapkan untuk lebih memperhatikan kaitannya dengan pemertahanan bahasa daerah, dalam hal ini adalah bahasa Bali, bagi masyarakat diharapkan senantiasa membudayakan penggunaan bahasa Bali dalam komunikasi sehari-hari. Selain itu, diharapkan untuk tetap mempertahankan bahasa Bali sebagai bahasa Ibu, bagi pendidik terutama pendidik bahasa Bali, diharapkan untuk menerapkan pembiasaan komunikasi menggunakan bahasa Bali baik di dalam kelas maupun di luar kelas, Bagi mahasiswa diharapkan untuk membudayakan penggunaan bahasa Bali dalam komunikasi sehari-hari di kampus dan di luar kampus, dan bagi peneliti lain diharapkan tetap melakukan kajian terhadap pemertahanan bahasa Bali, sehingga nantinya akan muncul strategi-strategi lainnya yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
References
Alam Sutawijaya, H dkk. 1996. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Alwi, Hassan dan Dendi Sugono (ed.). 2003. Politik Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa.
Arikunto, Suharsini. 1983. Prosedur Penelitian. Jakarta. PT. Bima Aksara.
Bannadib.1982. Filsafat Pendidikan. Bandung: Rineka Putra.
Budha Gautama, Wayan. 2006. Tata Sukerta Bahasa Bali. Denpasar: CV. Kayumasagung.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Chaedar Alwasilah, A. 2010. Filsafat Bahasa dan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dwinita Saraswati, Made. 2011. Pemertahanan Bahasa Bali pada Komunitas Mahasiswa Bali di Universitas Airlangga Surabaya Kajian Sosiolinguistik. Skripsi (tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Nasional. Jakarta: Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia.
-------. 1980. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia (dalam Amran Halim ed). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Ika Putri, Nadilla. “Kebudayaan Bali”. http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/11/19/kebudayaan-bali/
Jendra Wayan. 1991. Dasar-dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana.
Masnur, M dan Suparno. 1987. Bahasa Indonesia: Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangannya. Bandung: Jemmars.
Nasution. 2000. Metode Penelitian. Bandung: Alpha Beta.
--------. 2008. Metode research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Seloka Sudiara, I Nyoman. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Singaraja: Undiksha.
Subagyo, P. Joko. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumarsono. 2008. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
Suwija, I Nyoman dan I Gede Manda. 2009. Bahasa lan Sastra Bali 3. Denpasar: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali.
Suwito. 1985. Campur Kode Sebagai WujudKetergantungan Bahasa. Semarang : Fakultas Sastra Undip.
Tim Prima Pena. Tth. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media Press.
Wendra, I Wayan. 2006. Keterampilan Berbicara. Singaraja: Undiksha.
-------. 2009. Buku Ajar Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja: Undiksha.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Copyright (c) 2022 LAMPUHYANG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.